Monday, August 18, 2014

Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah


Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
            Setiap negara menghadapi masalah yang berbeda-beda, baik itu masalah internal maupun eksternal, namun masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara adalah masalah pengangguran dan inflasi. Masalah pengangguran ini timbul karena perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh, sehingga kelompok angkatan kerja terbagi menjadi kelompok bekerja dan tidak bekerja. Untuk menghadapi masalah yang dihadapi dalam perekonomian di suatu negara, perlu peran pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, karena mekanisme pasar dianggap tidak mampu untuk mengatasi masalah pengangguran yang dihadapi dalam suatu negara. Peran pemerintah diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah, kebijakan fiskal, moneter dan penawaran.
A.    Masalah Pengangguran
            Pengangguran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Pengangguran berdasarkan penyebabnya, dibedakan menjadi :
a.       Pengangguran friksional atau normal
Pengangguran ini disebabkan karena para peganggur ingin mendapatkan kerja yang lebih baik, diasumsikan bahwa pada saat ini dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja.
b.      Pengangguran siklikal
Pengangguran ini disebabkan karena keadaan perekonomian yang tidak menentu, dan terjadinya naik turun permintaan agrerat, sehingga banyak perusahaan mengurangi tenaga kerja, sehingga pengangguran menjadi bertambah.
c.       Pengangguran struktural
Pengangguran ini disebabkan karena perubahan struktur ekonomi.
d.      Pengangguran teknologi
Pengangguran iini disebabkan karena peggunaan mesin dan teknologi  di suatu perusahaan, sehingga penggunaan tenaga manusia menjadi berkurang.
2.      Pengangguran berdasarkan ciri-cirinya, dibedakan menjadi :
a.       Pengangguran terbuka
Pengangguran yang disebabkan karena kesenjangan pertambahan lowongan pekerjaan terhadap pertambahan tenaga kerja, sehingga tidak semua tenaga kerja mendapatkan pekerjaan.
b.      Pengangguran musiman
Pengangguran yang disebabkan karena perubahan musim yang terjadi, sehingga para pekerja yang bekerja pada musim sebelumnya tidak dapat melakukan pekerjaan mereka sehingga terpaksa menganggur. Pengangguran ini biasa terjadi pada sektor pertanian dan perikanan.
c.       Pengangguran tersembunyi
Pengangguran ini biasanya terjadi di sektor jasa dan pertanian.
d.      Pengangguran setengah menganggur
Pengangguran yang disebabkan karena masa kerja para pekerja yang sangat sedikit.
B.     Masalah Inflasi
Inflasi merupakan masalah yang dihadapi dalam suatu perekonomian yang disebabkan karena naiknya harga-harga karena uang beredar. Inflasi dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :
1.      Inflasi karena tarikan permintaan (demand  push inflation)
Inflasi ini biasaya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Pada saat ini, kesempatan kerja sangat tinggi sehingga pendapatan masyarat juga semakin tinggi sehingga pengeluaran menjadi semakin bertambah melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Tingginya permintaan mengakibatkan perusahaan-perusahaan menambah jumlah produksinya, sehingga harga-harga meningkat dari sebelumnya.
2.      Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
Inflasi ini terjadi pada saat pengangguran sangat rendah dan perekonomian yang berkembang dengan pesat. Pada saat ini, perusahaan-perusahaan menghadapi permintaan yang tinggi, sehingga perusahaan menaikkan produksi dengan menambah upah tenaga kerja dan menambah tenaga kerja baru, hal ini akan mengakibatkan perusahaan menambah biaya, sehingga harga-harga menjadi meningkat.
3.      Inflasi diimpor
Inflasi ini terjadi jika kenaikan harga-harga barang impor berpengaruh penting dalam kegiatan perusahaan-perusahaan.

C.    Kebijakan Pemerintah
1.      Kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran
a.       Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah pengangguran dengan mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah. Pada saat tarif pajak dikurangi, masyarakat akan cenderung memegang uang yang bisa digunakan untuk modal dalam berusaha.
b.      Kebijakan moneter
Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk sektor/ kegiatan tertentu.
c.       Kebijakan segi penawaran
Kebijakan segi penawaran dengan cara mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu.
2.      Kebijakan untuk mengatasi masalah inflasi
a.       Kebijakan moneter
Kebijakan moneter untuk mengatasi masalah inflasi adalah :
1.      Politik pasar terbuka
Politik pasar terbuka adalah suatu kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral untuk menjual surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah kepada masyarakat (SBI). dengan demikian maka jumlah uang beredar di tangan masyarakat berkurang dan sebagai gantinya bertambah obligasi pemerintah.
2.      Menaikan tingkat bunga diskonto
Dengan menaikan tingkat bunga diskonto oleh bank sentral maka hal ini akan menyebabkan keinginan badan-badan kredit seperti bank umum untuk mengadakan pinjaman guna memenuhi permintaan masyarakat berkurang, sehingga hal ini juga mengurangi besarnya pinjaman kredit dari bank umum berkurang yang kemudian secara tidak langsung akan mengurangi laju inflasi. 
b.      Kebijakan fiskal
1.      Mengurangi pengeluaran pemerintah
Dengan melakukan kebijakan fiskal melalui upaya pengeluaran pemerintah maka hal ini juga dapat mengurangi laju inflasi, karena semakin sedikit biaya yang dikeluarkan pemerintah akan menyebabkan jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin berkurang sehingga paling tidak laju inflasi dapat ditekan.
2.      Menaikan pajak
Seperti kita ketahui bahwa jumlah uang beredar yang terlalu besar akan menyebabkan terjadi nya inflasi, maka dengan menaikan pajak diharapkan penghasilan seseorang akan berkurang, sehingga jumlah uang beredar pun ikut berkurang yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan laju inflasi.
3.      Mengadakan pinjaman pemerintah
Upaya mengadakan pinjaman tersebut sebagian dari gaji pegawai dan buruh dipotong untuk disimpan menjadi pinjaman pemerintah selama jangka waktu tertentu, sehingga jumlah uang beredar yang ada di masyarakat pun juga ikut berkurang yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat inflasi.

Source : Pengantar Makro Ekonomi- Sadono Sakirno


0 comments:

 

Candy_candy Published @ 2014 by Ipietoon